Sebuah kegiatan tahunnan yang
diselenggarakan oleh Nusantaride. Untuk tema kali ini adalah kembali ke alam,
dengan pemilihan lokasi di pantai Sampenan di daerah Kalianda – Lampung, yang
berlatar belakang gunung Raja basa sebagai pemandangan langsung dari pantai.
Kegiatan ini sudah di publikasikan jauh sebelum hari H, kalau tidak salah dua
bulan sebelumnya tempat dan waktu di umumkan. Tentu saja ini membuat para
peserta dapat mempersiapkan diri dengan maksimal.
Bagi saya, persiapan yang
dilakukan cukup matang. Yaitu dengan bawa barang seadanya saja yang tentunya
berpengaruh kepada aerodinamis kendaraan jikalau bawa barang kebanyakan (modus).
Alhasil satu tas saja cukup dan satu tail bag. Kemudian persiapan selanjutnya
si Charming gw panasin ke kantor setelah 2 bulan mendem di garasi dari seminggu
sebelum keberangkatan. Anehnya masalah rem blong terakhir dipakai sudah
berangsur baik malah sekarang pakem pancen oye.
Hari selasa gw tidak masuk kerja,
bukan karna persiapan tapi karna deman. Badan drop yang memaksa harus istrahat
2 hari ( sesuai surat keterangan sakit dari dokter ). Sakit ini mempengaruhi
berbagai jadwal keberangkatan dan membuat ragu apakah berangkat atau tetap
dirumah saja. Alhasil kamis sore sekitar jam 5 diputuskan untuk berangkat via
Jasingga dan Tenjo yang mana keluarnya di daerah dekat Balaraja. Jalur yang
dilaluipun mulus lancar dan hanya sedikit saja jalan rusaknya. Dengan kepenuhan
hati dan gas terus sampai juga kota Serang jam setengah tujuh. Pas banget jam
segini untuk makan malam dan persis setalah gapura selamat dating di kota Serang
ada yang jualan sop kambing. Mampir dulu biar ngak kelaperan. Setelah
keringatan dan kenyang perjalanan dilanjutkan untuk menuju pelabuhan Merak
sembari menghindari rombongan grup riding yang banyak sekali saat itu yang mana
merupakan liburan akhir pekan yang panjang.
Perjalanan menuju pelabuhan Merak
banyak sekali lampu merah yang detiknya diatas satu menit hingga akhirnya jam 8
an sampai di pelabuhan. Dengan membayar Rp.45.000,- untuk tiket kapal dan
penumpang si Charming diarahkan ke dermaga ??? ( lupa gw ) dan langsung
menunggu antrian bongkar muat kapal yang memakan waktu hanya sekitar 30 menit.
Hingga akhirnya charming di parkir di lantai 2.
Jarak dari rumah menuju lokasi
Makan malam penambah darah
Posisi di kapal
Pemandangan pelabuhan Bakahuni
Setibanya di lokasi sudah ada Uda
teddy dan Banna yang menjadi panitia registrasi yang dengan sigap mengarahkan
menuju lokasi. Segera langsung saja menuju warung untuk makan dan ternyata
bertemu om Jeri Baharudin alias Heri, yang tanpa pamrih menawarkan hammock nya
untuk beristrahat yang ternyata punya om Andre. Tawaran emas jangan disia siakan
kawan.
Hammock dipinjemin Abang Jeri yang ternyata punya Om Andre, Makasih yah om
Hari ke dua
Setelah bermalam dengan nyenyak
dan syahdu di iringi debur ombak dan ayunan angin, aktivitas hari ini pun
dimulai dengan bertemu teman teman dan melihat acara yang sangat menarik yang
disiapkan oleh panitia. Tapi buat gw yang lebih seru ialah bersanda gurau
dengan para sahabat.
Pemandangan bangun pagi
Rada siangan
Makan siang
Berenang
Begaya
Bikin api unggun
Hari ke tiga
Pulang, iya rangkaian acara sudah
selesai dan membuat kita harus berpisah. Bersama beberapa sahabat kami
melanjutkan perjalanan pulang menuju pulau jawa, Ivan dan Temy mengarahkan
teman teman untuk mengitari gunung Rajabasa, gw yang sudah beberapa kali
melintas jalur ini memilih posisi di belakang saja karna mau santai. Hingga
setelah melewati gerbang pantai Batu Guci Kapal si Charming lemot ternyata eh
ternyata rem belakangnya nyangkut alhasil harus di buang minyaknya yang ternyata
juga mengakibatkan rem belakang blong sehingga menjadi pajangan saja menuju
Bogor. Setelah selesai dengan masalah segera si charming diarahkan mengejar
teman teman yang jalan di depan.
Foto biar dikira ke pantai
Hammock punya Nano
Saat rem blong
Yang laen istrahat eh dia minta poto
RCnya bang Ucon
Masuk pulau jawa, rombongan pawai
mengular layaknya kereta api dan bang ucon sedikit lupa soal jalan maka meminta
agar gw jadi RC ( demen bener dah gw kalo ini mah ) dan sisa gw ma Aswin doank.
Hehehehehehe hingga akhirnya kita istrahat di dekat alun alun kota Serang.
Lepas dari tempat ini kami berpisah karna gw, Ivan dan Temy memilih jalur Tenjo
yang tembus Jasingga.
Perjalanan santai saja kami
lakukan sempat beberapa kali bertemu dengan rombongan NR dan komunitas roda dua
kami hanya mengambil posisi sebelah kanan saja karna dah mulai ngantuk dan
lelah. Jalur alternative yang kami ambil lengang dan lancar hingga sampai depan
pintu rumah jam menunjukan pukul 3 pagi.
Suasana dikapal
Rest dulu di Jasinga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar