** Foto di O kmnya Jogja di Monumen
Family Trip mungkin ini kata yang pas untuk perjalanan kali ini ke
kota Jogjakarta. Di sela kesibukan dan rutinitas masing masing kami keluarga
dari Bambang Siswantono (mertua) mengadakan acara jalan jalan santai yang
awalnya di agendakan ke pulau Bangka, Tetepai karena beberapa hal akhirnya
perjalanan di ubah menuju kota Jogjakarta. Tiket sudah dibeli untuk 13
Penumpang dengan keberangkatan hari Rabu 13 Mei 2015 menggunakan Bis Mulyo
Indah dua minggu sebelum hari keberangkatan, berarti saya masih di ganasnya
hutan Sumbul saat itu. Karna izin cuti yang belum jelas maka saya rencanakan
menyusul saja kalau cutinya dapat.
Singkat cerita cuti di acc H-3
pada hari senin dan persiapanpun mulai dilakukan dari ganti oli dan seting klep
plus perbaiki rem belakang, Charming sendiri sudah lama tidak dipakai sehabis
acara “antar satu nyawa untuk bumi” di awal bulan mei. Bahkan dicuci baru seadanya.
Selepas pergi ke undangan Iwing
pada Rabu malam sesampainya di rumah langsung berkemas barang bawaan dan tidur
jam 12 malam, lumayan tidur dapat 2 jam akhirnya bergegas ke garasi untuk
seting barang bawaan di Charming dan jam setengah tiga mulai lah laju si
Charming memulai perjalanan menuju Jogjakarta sejauh 529 KM dimulai, perlahan
tapi pasti suasana dingin mulai terasa tapi jaket A1AM GEAR yang digunakan
mampu menahan hawa dan angin dingin saat itu. Hingga sesampainya di Pom Bensin
warung jambu selepas mengisi bahan bakar pertamax sebanyak 90 ribu ( full ) ada
yang aneh dengan kondisi lampu utama, ah tapi tidak terlalu dihiraukan dan
perjalanan dilanjut kembali sampai akhirnya memasuki putaran tol Jagorawi lampu
depan mati total dan tanpa henti perjalanan saya lanjutkan menggunakan lampu
Cree seadanya saja karena rencananya menghindari bandung dari kemacetan pagi. Nasib
baik belum berubah sampai putaran tol Ciawi, Rem belakang Charming malah ngak bisa di pakai, Akhirnya andalannya
hanya rem depan saja. Jalan berliku puncak dan Cipatat dibawa santai saja
sampai ahkirnya sebelum masuk Kota Baru Padalarang ada pom bensin sebelah kanan
dan saya sempatkan untuk 2 rakaat dulu lalu melanjutkan perjalanan meliwati bay
– pas Soekarno Hatta sampai Cibiru dan menuju rumah Akang Ade Genta karna beliauw
menawarkan singgah dan kebetulan saya perlu perbaiki cakram belakang dan lampu
depan. Dulu beliuw pernah memberikan lokasi kediamannya melalui titik koordinat
dan setelah saya masukan di GPS yang menempel di stang Charming langsung saja
dia menunjukan arahnya dan berhenti persisi di depan rumahnya jam 06 : 30 an.
Dan setelah melakukan panggilan
telepon akhirnya keluar juga juragan Parakan Muncang ini dan seperti biasanya
sambutan dan tawa hangat dari beliauw sambil mengiri ke kediamananya dan diperkenalkan
dengan Istri dan Putri cantiknya Anisa yang kurang lebih hampir seumuran dengan
anak saya.
Banyak sekali obrolan yang kami
bicarakan sehingga jam menunjukan hampir jam 10:30 saya meminta izin untuk
melanjutkan perjalanan dan meminta antar menuju bengkel untuk perbaikan rem dan
lampu charming, tentunya dengan banyak terimakasih karna jamuan yang luar biasa
dari Akang Ade Genta sekeluarga.
** Juragan Parakan Muncang
Sambil menunggu perbaikan
Charming bengkelnya jualan sepatu juga, ah akhirnya malah jajan lah (singkat
aja ini ceritanya) nah setelah diganti master dan selang rem akhirnya
perjalanan saya lanjutkan sekitar jam 11:30 menuju jogja. Sempat istrahat dulu
di Banjar untuk makan siang jam 14:00 an dan lanjut lagi karna sisa kilometer masih
300an eh malah selepas perbatasan Jabar – Jateng Charming malah terbang bebas
dan jatuh menghantam lubang yang mengakibatkan sambungan rantai putus, sempat
cemas karna sambungan rantai 428H sangat susah dicari. Disini malah banyak
banget dan di jual 3.000 rupiah saja. Perjalanan menuju Jogjakarta saya
berjumpa dengan rekan Supermoto dari Jakarta Soni dan Nursyamsu yang akan
menghadiri JAMNAS Supermoto di Kaliurang Jogjakarta. Nah kebetulan searah
perjalanan kita lanjutkan kembali sampai Jogjakarta jam 23:00. Kami pun
berpisah di 0 KMnya Jogjakarta dan menuju penginapan masing masing, Setelah
makan malam di sekitaran Malioboro perjalanan dilanjutkan menuju hotel dan sambut
istri serta jagoan kecil yang bercerita tentang perjalanan ke candi Prambanan
dan Merapi, karna mereka sesampainya di Jogjakarta jam delapan pagi langsung menggunakan travel menuju tempat
tempat tersebut.
** Rante putus
** Bersama Sony & Nursyamsu
Hari ke 2
Charming full diparkir di hotel
karna agendanya kami akan menuju air terjun Sri Getuk dan Pantai Gn. Kidul
menggunakan travel, berangkat jam delapan pagi setelah sarapan perjalanan
menuju air terjun dimulai dan ternyata
jalur yang dilalui cukup familiyar
yaitu jalur Wonosari. Jalan menuju air terjun Sri Getuk dari jalan utama ternyata
sempit sekali yang kira kira lebarnya hanya 3 meter saja. Dibalik itu semua tempat ini memiliki
pemandangan yang menakjubkan bahkan kalinya di sebut grean canyon dari Jogja
karna warnanya yang kehijauan mirip dengan di grean canyon Pangandaran.
Untuk menuju air terjun kami
menggunakan “perahu” rakitan yang bisa menampung sampai dengan 15 orang menuju
Air Terjunnya dan pulangnya kami body rafting kembali tapi untuk yang ingin
menggunakan perahu kembali di persilahkan.
Lepas dari basah basahan di Air
Terjun pejalanan kami lanjutkan menuju pantai Baron untuk sekedar makan siang
dan kami lanjutkan di pantai Kukup untuk main air sembari menikmati matahari
yang mulai kembali keperaduannya. Hingga kamipun pulang menuju hotel dan
menyempatkan makan malam di jalan pulang. Melihat di Facebook Latanza dan
Komandan Agus Ramadan dan juga Pak De Julianto mengajak untuk nonggrong sambil
menikmati susu di Jogjakarta kebetulan Ryan,Ardi dan Kong Farid sedang berada
di Jogjakarta tapi apa lacur ketika menunggu sang Istri mandi saya malah
ketiduran dan dibangunkan oleh Azan Subuh, wah kelewat banyak ini mah.
** Air Terjun Sri getuk
** Grean Canyon Jogja
** Pantai Baron
** Sunset di pantai Kukup
Hari ke 3
Kurang enak rasanya tidak sempat
bertemu dengan teman teman dari Jogja, tapi waktu yang terbatas membuat agenda
tersebut dijadikan PR saja karna pagi ini pun kami ada agenda ke Kraton. Setibanya
di Kraton saya, Istri dan Iko urung masuk kedalam kami lebih memilih
berkeliling menggunakan delman ke taman pintar tapi karna saat itu taman pintar
penuh sekali akhirnya kami memilih masuk ke benteng Vrendeburg di sebelah taman
pintar ini. Puas berkeliling akhirnya kami kembali ke Kraton untuk naik travel
dan langsung menuju Hotel untuk Chek Out dan langsung menuju pusat oleh oleh
tapi saya sudah berpisah disini karna saya belum melakukan pekingan dan janjian
bertemu di agen bis Gunung Harta yang jaraknya 7 km dari hotel. Setelah selesai
akhirnya perjalanan saya lanjutkan menuju agen bis dan ternyata saya sampai
terlebih dahulu selang setengah jam akhirnya rombongan tiba dan tidak lama kami
berpisah untuk melanjutkan perjalanan masing masing.
Setelah bis Gunung Harta berjalan
meninggalkan pangkalan saya pun langsung menuju kota Purworejo menuju kediaman
Pak De Julianto. Jalan lingkar selatan Jogjakarta sungguh sangat menggoda untuk
memacu si Charming. Setibanya di kota Purworejo dan titik jumpa yang ditentukan
oleh Pak De Julianto akhirnya saya dijemput oleh beliauw dan diantar menuju
kediaman keluarga mas Shindu, ternyata disini ada om Noveri, Awaludin dan Al
yang habis jalan jalan mengejar Sun Rice di Borobudur. Canda tawa khas antara
kami seolah mematahkan bahwa kami baru bertemu saat itu. Rombongan kombo
Semarang berpamitan untuk pulang terlebih dahulu karna ada urusan masing masing
dan saya merapihkan kelistrikan lamu si Charming yang ternyata ada soket yang
lepas. Setelah selesai saya coba chek Ryan yang sedang dalam perjalanan menuju
Dieng, kebetulan saya juga mau kesana tapi info dari Ryan bahwa di sana jalanan
macet sangat, bahkan dia sudah memutuskan untuk pulang saja. Saya pun
berjanjian bertemu di Wangon di seberang pom bensin, Akhirnya harus meninggalkan
lingkungan kediaman Mas Shindu dan Pak De Julianto yang luar biasa asri sekali
pada pukul 18:30.
Dipacunya Charming melewati padatnya jalur
selatan dengan suara mengganggu dibagian rem cakram belakang, tapi tidak saya
hiraukan dan setelah sejaman barulah berhenti sambil isi bensin ternyata baut dudukan
cakram sudah hancur karna bergesekan dengan Arm. Ya sudah saya coba copot saja
baut tahanan cakram dengan mengunakan tang dan eveknya gigitan rem belakang
berkurang drastis. Ah sudah lah yang penting masih ada remnya dan kembali kejar
titik temu dengan Ryan.
** Benteng Vredeburg
** Berpisah di Jogjakarta
** Akomodasi kami berbeda tapi tujuan sama
Akhirnya setelah berkendara dua
jam dari Purworejo sampai juga di Wangon dan Ryan baru saja menghabiskan satu
mangkok mie instannya. Ngobrol soal perjalanan kemarin dan tidak sempat bertemu
diJogjakarta menjadi topic awal pembicaraan kami saat itu sampai akhirnya
rombongan bis malam melintas depan kami dengan tidak karuan sontak saja nyali
ciut juga melihat lawan lawan kami nanti. Oh iya ada teman dari Ryan dan Adri
yaitu Doni yang ikut serta dalam perjalanan kami. Berhubung sudah cukup lama
akhirnya kami lanjutkan perjalannya dan benar saja bis bis malam mulai kami lewati satu persatu sampai
pegel juga hingga kami rest di Ciamis dan lanjut lagi setelah satu jam
setengah. Dan kantuk sungguh sangat melanda akhirnya saya berbicara dengan Ryan
untuk melanjutkan perjalanan dengan yang lain sementara saya lebih pilih
istrahat disini, akhirnya kami berpisah dan saya meminta izin ke bapak warung
untuk menumpang tidur dan tak lama Ryan kembali dan bergabung bersama saya
karna kondisinya juga sudah kantuk dari pada membahayakan.
Akhirnya kami tidur sekitar jam 3
pagi sampai akhirnya jam 6 bangun dan meneruskan perjalanan jam 7 pagi melewati
padatnya jalur Nagrek dan sumpeknya jalur Soekarno Hatta Bandung, sampai
akhirnya lapar juga dan kami Brunch di Cianjur dan melanjutkannya setelah 2 jam
beristrahat. Setelaha runding dengan Ryan jalur yang kami pilih adalah lewat
Arca Cipamingkis karna dugaan kami berdua jalur Puncak macet parah, Disini
jalurnya rusak dan sempit serta banyak sekali akamsi yang seliweran seenak udel
bawa motornya. Hingga akhirnya jam 3 sore sampai juga dirumah dan disambut oleh
Istri dan Jagoan kecil ku.
** Asiknya di kediaman Mas Shindu
** Pagi kala itu di Jalur Ciawi Tasik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar