CICALADI - PIKNIK ASIK DI INDONESIA ( PADI ) 2
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Baru saja kemarin saya bersama
sama teman teman dari Menembus Batas Indonesia ber PADI ( piknik asik di
Indonesia ) ya tanggal 14 -15 maret 2015. Perjalanan kali ini sebenarnya
terjadi secara spontan karena banyaknya teman teman dari Indonesia Motorist yang
kangen untuk main ke pantai lagi, ya Indonesia Motorist ialah kolaborasi antara
teman teman dari Menembus Batas Indonesia dengan semua pengendara roda dua
tanpa terkecuali.
Tanggal sudah ditentukan dan waktu
kumpul pun kita sepakati jam 2 pagi di pom bensin Warung Jambu – Bogor. Kurang
beberapa menit lagi untuk sampai ke jam dua pagi si charming sudah menurunkan
standar sampingnya di cek poin pertama, beberapa sahabat tampak menebar
senyum dan saling bertegur sapa, sambil menunggu kedatangan yang lainnya kami
berbincang bincang tentang kondisi jalan menuju kesana dan apa saja yang harus
kita siapkan. Akhirnya setelah lewat 30 menit dari waktu keberangkatan kami
melakukan breafing dan doa bersama agar diberikan kemudahan dan kelancaran
dalam berkendara kali ini, setelahnya sempat saya menghitung jumlah yang
berangkat ada 16 orang ( saya, Anwar, Sigit, Lambang, ArisJawa, Kanif, Jibeng,
Duta, Iwan, Deddy, Opa Ori, Ivan Bleketek, Hamid, Iwing. Dan Ade Khoirul serta
pak Ustad Akil yang keduanya baru jalan pertama kali dengan kita. Kalo pak
Ustad mah sama sama satu pesantren dengan saya eh salah maksudnya satu SMP,
heheheheheh. Tak lupa kami sampaikan terimakasih untuk Abi, Fuad dan Dinnar
yang sudah meluangkan waktunya untuk bercengkrama dengan kami semua sebelum
berangkat dari tempat cek Poin pertama.
Dengan jumlah yang cukup
banyak tidak jadi masalah bagi kami dengan kondisi jalan malah lebih nyaman
bagi kami dikarenakan maraknya aksi begal motor akhir akhir ini di waktu dini hari. Para begal yang beroprasi pada jam tersebut juga pasti
akan berfikir lagi untuk begal rombongan lenong ini.
Perjalanan sendiri mulus tanpa
hambatan yang berarti sampai kami tiba di lokasi cek poin ke dua yaitu Mesjid
Cianten, dimana kami menunggu rekan kami Purnawiran Satu tapi nama
bekennya adalah Menembus Batas sambil
sholat subuh berjamaah dengan warga warga sekitar perkebunan. Setelah pur satu
sampai kita melanjutkan perjalanan kembali menuju Parung Kuda untuk sarapan.
Jalanan cianten wow banget, basah menurun dan terjal pingiran jurang tanpa pembatas sempat mau ambil gambar tapi rasanya ngak setimpal ma resikonya, berhenti sama aja nyusruk xixixixixi.
Selepas turunan kampret akhirnya sampai juga di Cipeteuy dan warung tempat kami biasa makan masih tutup akhirnya lanjut Parung kuda dan sarapan disini.
Cukup seru juga mendengar curhatan beberapa teman teman di turunan kampret tadi sambil menikmati bubur ayam, cukup lama kami bercengkrama disini dan info yang didapat Juminten A.K.A Slamet Nugroho sudah star dari Balaraja Tangerang dan tim Cicurug yang di komandoi Priagung sudah menanti di Panenjoan . perjalanan kami lanjutkan dengan membagi dua kelompok karna kelompok terakhir masih perbaiki tali kopling ucup yang putus.
Ternyata rombongan pertama masih isi bensin keluar dari jalan
Cikidang kami melanjutkan perjalan dengan tujuan Panenjoan jalan makin lama
makin ngak beres hahahahaha bener aja kelakuan Pur Satu belokin jalan ke jalan
sesat. Rombongan di pacu adrenalinya melewati turunan ini dan Alhamdullilah lancar
semua sampai Panenjoan dan bertemu sahabat dari Sukabumi.
Dari tempat ini kami melanjutkan perjalanan menuju taman Holcim di daerah – lupa namanya – yang jelas arah Warung Kiara. Tempatnya sangat terik disiang hari dan saya memutuskan untuk beristirahat disaung yang tidak jauh dari lokasi.
Melepas lelah disaung
Akhirnya perjalanan kami
lanjutkan karna kami sudah lapar semua sampai akhirnya bersitrahat diwarung
padang dan mengkoordinasi posisi Juminten dimana, ternyata dia ada didepan kami
dan setelah kami selesai akhirnya kami menyusul Juminten dan melanjutkan
perjalanan. Oh ia diperjalan ada juga dua motor dari Cikarang yang ikut gabung
perjalanan kali ini.
Masuk jalur Warung Kiara rombongan tanduknya muncul semua,
gas dan rem dan saling over take di tikungan bahkan saling sikut dan jahil
xixixixi ampe akhirnya charming out lintasan xixiixixi . Alhamdullilah tidak
ada yang serius dan lecet dari charming dan saya yang menggunakan jaket dan celana dari A1AM GEAR padahal posisi dah di dalem
got.
Lepas itu perjalanan kami
lanjutkan menyusul posisi yang lain sampai akhirnya kami bertemu di Alfamart
untuk membeli ransum dan ternyata masih ada aja rombongan yang belum sampai,
setelah terkumpul semua perjalanan kami
lanjutkan menuju pantai Mina jaya dan dari sini telusur pantai sampai
menyebrang muara pertama.
Ada kejadian yang menarik disini
ternyata banyak temen temen yang tegang dengan cara bagaimana naik getek
seperti ini, karna satu getek hanya bisa 3 motor. sampai akhirnya semua naik
kecuali di 3 terakhir ada yang nyemplung xixixixixi
Juminten lagi cek kedalaman air untung menyebrang
kondisi diatas getek
Alhamdullilah motor Ucup ngak mogok dan kami melanjutkan perjalanan menuju Cicaladi eh malang emang si Charming masuk tikungan dia dihantem motor warga alhamdullilah ngak kenapa kenapa motor warga hanya bengkok segitiga aja. Setelah berbincang sejenak dengan warga perjalanan kami lanjutkan sampai akhirnya tiba dilokasi.
sedikit perjuangan menuju lokasi
Sesampainya dilokasi teman teman
segera mendirikan tenda dan menyiapkan makan malam serta membersihkan diri dari
keringat hari ini, pada malam hari ada sesi api unggun yang membuat kita semua
berbaur dengan suasana malam ditemani langit yang penuh bintang dan kencangnya deburan
ombak yang menghantam karang sampai akhirnya kami satu persatu mencari tempat
untuk memejamkan mata menunggu pagi.
Ketika sinar mentari mulai Nampak
samar samar diantara awan yang mendung pagi itu selepas dholat subuh saya
sempatkan untuk membuat kopi, amboi nikmatnya kopi saat itu sambil menanti sang
fajar datang, saya ajak kanif untuk melakukan beberapa aksi “stun man” saat
itu. Salah satunya adalah dikarang dimana ombak terpecah, cukup lama menantikan
moment tersebut karna benturan yang terkencang datang per enam – tujuh menit
sekali.
Dan coba melintasi rotan yang
disambung di tengah oleh tali tambang, rotan ini lah fungsi satu satunya untuk
para pemancing yang ingin melempar umpan dari atas pulau kecil ini, sungguh
harga yang sangat mahal karna apabila terjatuh terjangan ombak karang Ancol tak
segan menghempaskan ke laut, umumnya yang jatuh disini tak sempat selamat
kalaupun ada hanya beberapa saja.
Pagi itu terik sekali dan
mengingat waktu perjalan yang kita tempuh masih jauh maka kami bergegas untuk
merapihkan tempat dimana kami meginap dan membuang sampah.
Selamat tinggal cicaladi
Jalur pulang kali ini kami
melewati jalur yang baru karena jalur yang biasa kami gunakan sudah tertutup
ilalang dan pandan laut, akhirnya kami putuskan untuk memutar dan menemukan turunan
dan tanjakan setan yang mana menguras tenaga.
Jalur yang kami pilih adalah
jalur yang sama seperti kami berangkat karena untuk menghemat waktu dan
menghindari macet. Sampai akhirnya kami semua selamat sampai rumah masing
masing dengan kisaran waktu jam 8 dan 9 malam. Terimakasih sobat atas perjalanan
yang bisa kita rasakan dan bagi bersama.
video by Menembus Batas
klik
klik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar