Selasa, 17 Maret 2015

PIKNIK ASIK DI INDONESIA ( PADI ) 2



CICALADI  - PIKNIK ASIK DI INDONESIA ( PADI ) 2

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Baru saja kemarin saya bersama sama teman teman dari Menembus Batas Indonesia ber PADI ( piknik asik di Indonesia ) ya tanggal 14 -15 maret 2015. Perjalanan kali ini sebenarnya terjadi secara spontan karena banyaknya teman teman dari Indonesia Motorist yang kangen untuk main ke pantai lagi, ya Indonesia Motorist ialah kolaborasi antara teman teman dari Menembus Batas Indonesia dengan semua pengendara roda dua tanpa terkecuali.


Tanggal sudah ditentukan dan waktu kumpul pun kita sepakati jam 2 pagi di pom bensin Warung Jambu – Bogor. Kurang beberapa menit lagi untuk sampai ke jam dua pagi si charming sudah menurunkan standar sampingnya di cek poin pertama, beberapa sahabat tampak menebar senyum dan saling bertegur sapa, sambil menunggu kedatangan yang lainnya kami berbincang bincang tentang kondisi jalan menuju kesana dan apa saja yang harus kita siapkan. Akhirnya setelah lewat 30 menit dari waktu keberangkatan kami melakukan breafing dan doa bersama agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam berkendara kali ini, setelahnya sempat saya menghitung jumlah yang berangkat ada 16 orang ( saya, Anwar, Sigit, Lambang, ArisJawa, Kanif, Jibeng, Duta, Iwan, Deddy, Opa Ori, Ivan Bleketek, Hamid, Iwing. Dan Ade Khoirul serta pak Ustad Akil yang keduanya baru jalan pertama kali dengan kita. Kalo pak Ustad mah sama sama satu pesantren dengan saya eh salah maksudnya satu SMP, heheheheheh. Tak lupa kami sampaikan terimakasih untuk Abi, Fuad dan Dinnar yang sudah meluangkan waktunya untuk bercengkrama dengan kami semua sebelum berangkat dari tempat cek Poin pertama.
Dengan jumlah yang cukup banyak tidak jadi masalah bagi kami dengan kondisi jalan malah lebih nyaman bagi kami dikarenakan maraknya aksi begal motor akhir akhir ini di waktu dini hari. Para begal yang beroprasi pada jam tersebut juga pasti akan berfikir lagi untuk begal rombongan lenong ini.
Perjalanan sendiri mulus tanpa hambatan yang berarti sampai kami tiba di lokasi cek poin ke dua yaitu Mesjid Cianten, dimana kami menunggu rekan kami Purnawiran Satu tapi nama bekennya  adalah Menembus Batas sambil sholat subuh berjamaah dengan warga warga sekitar perkebunan. Setelah pur satu sampai kita melanjutkan perjalanan kembali menuju Parung Kuda untuk sarapan.
Jalanan cianten wow banget, basah menurun dan terjal pingiran jurang tanpa pembatas  sempat mau ambil gambar tapi rasanya ngak setimpal ma resikonya, berhenti sama aja nyusruk xixixixixi.
Selepas turunan kampret akhirnya sampai juga di Cipeteuy dan warung tempat kami biasa makan masih tutup akhirnya lanjut Parung kuda dan sarapan disini.
Cukup seru juga mendengar curhatan beberapa teman teman di turunan kampret tadi sambil menikmati bubur ayam, cukup lama kami bercengkrama disini dan info yang didapat Juminten A.K.A Slamet Nugroho sudah star dari Balaraja Tangerang dan tim Cicurug yang di komandoi Priagung sudah menanti di Panenjoan . perjalanan kami lanjutkan dengan membagi dua kelompok karna kelompok terakhir masih perbaiki tali kopling ucup yang putus.
Ternyata rombongan pertama masih isi bensin keluar dari jalan Cikidang kami melanjutkan perjalan dengan tujuan Panenjoan jalan makin lama makin ngak beres hahahahaha bener aja kelakuan Pur Satu belokin jalan ke jalan sesat. Rombongan di pacu adrenalinya melewati turunan ini dan Alhamdullilah lancar semua sampai Panenjoan dan bertemu sahabat dari Sukabumi.


Dari tempat ini kami melanjutkan perjalanan menuju taman Holcim di daerah – lupa namanya – yang jelas arah Warung Kiara. Tempatnya sangat terik disiang hari dan saya memutuskan untuk beristirahat disaung yang tidak jauh dari lokasi.

Melepas lelah disaung

Akhirnya perjalanan kami lanjutkan karna kami sudah lapar semua sampai akhirnya bersitrahat diwarung padang dan mengkoordinasi posisi Juminten dimana, ternyata dia ada didepan kami dan setelah kami selesai akhirnya kami menyusul Juminten dan melanjutkan perjalanan. Oh ia diperjalan ada juga dua motor dari Cikarang yang ikut gabung perjalanan kali ini.

Masuk jalur Warung Kiara rombongan tanduknya muncul semua, gas dan rem dan saling over take di tikungan bahkan saling sikut dan jahil xixixixi ampe akhirnya charming out lintasan xixiixixi . Alhamdullilah tidak ada yang serius dan lecet dari charming dan saya yang menggunakan jaket dan celana dari A1AM GEAR padahal posisi dah di dalem got.


Lepas itu perjalanan kami lanjutkan menyusul posisi yang lain sampai akhirnya kami bertemu di Alfamart untuk membeli ransum dan ternyata masih ada aja rombongan yang belum sampai, setelah terkumpul semua  perjalanan kami lanjutkan menuju pantai Mina jaya dan dari sini telusur pantai sampai menyebrang muara pertama.



Ada kejadian yang menarik disini ternyata banyak temen temen yang tegang dengan cara bagaimana naik getek seperti ini, karna satu getek hanya bisa 3 motor. sampai akhirnya semua naik kecuali di 3 terakhir ada yang nyemplung xixixixixi





Juminten lagi cek kedalaman air untung menyebrang










kondisi diatas getek





Alhamdullilah motor Ucup ngak mogok dan kami melanjutkan perjalanan menuju Cicaladi eh malang emang si Charming masuk tikungan dia dihantem motor warga alhamdullilah ngak kenapa kenapa motor warga hanya bengkok segitiga aja. Setelah berbincang sejenak dengan warga perjalanan kami lanjutkan sampai akhirnya tiba dilokasi.
sedikit perjuangan menuju lokasi








Sesampainya dilokasi teman teman segera mendirikan tenda dan menyiapkan makan malam serta membersihkan diri dari keringat hari ini, pada malam hari ada sesi api unggun yang membuat kita semua berbaur dengan suasana malam ditemani langit yang penuh bintang dan kencangnya deburan ombak yang menghantam karang sampai akhirnya kami satu persatu mencari tempat untuk memejamkan mata menunggu pagi.
Ketika sinar mentari mulai Nampak samar samar diantara awan yang mendung pagi itu selepas dholat subuh saya sempatkan untuk membuat kopi, amboi nikmatnya kopi saat itu sambil menanti sang fajar datang, saya ajak kanif untuk melakukan beberapa aksi “stun man” saat itu. Salah satunya adalah dikarang dimana ombak terpecah, cukup lama menantikan moment tersebut karna benturan yang terkencang datang per enam – tujuh menit sekali.
Dan coba melintasi rotan yang disambung di tengah oleh tali tambang, rotan ini lah fungsi satu satunya untuk para pemancing yang ingin melempar umpan dari atas pulau kecil ini, sungguh harga yang sangat mahal karna apabila terjatuh terjangan ombak karang Ancol tak segan menghempaskan ke laut, umumnya yang jatuh disini tak sempat selamat kalaupun ada hanya beberapa saja.



Pagi itu terik sekali dan mengingat waktu perjalan yang kita tempuh masih jauh maka kami bergegas untuk merapihkan tempat dimana kami meginap dan membuang sampah.

Selamat tinggal cicaladi










Jalur pulang kali ini kami melewati jalur yang baru karena jalur yang biasa kami gunakan sudah tertutup ilalang dan pandan laut, akhirnya kami putuskan untuk memutar dan menemukan turunan dan tanjakan setan yang mana menguras tenaga.


Jalur yang kami pilih adalah jalur yang sama seperti kami berangkat karena untuk menghemat waktu dan menghindari macet. Sampai akhirnya kami semua selamat sampai rumah masing masing dengan kisaran waktu jam 8 dan 9 malam. Terimakasih sobat atas perjalanan yang bisa kita rasakan dan bagi bersama.
video by Menembus Batas
klik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar