Senin, 09 Februari 2015

Telaga warna di Minggu pagi


Bismillahirrahmanirrahim
Malam itu tanggal 7 Febuari hujan melanda bogor sedari pagi hingga larut malam, ditemenai pertandingan antara Atletico dan Real Madrid sambil menikmati sisa sisa kopi dalam cangkir, lamunan ini merencanakan half day trip ( seperti biasanya ) daerah sekitar bogor kebetulan ada sebuah gua yang menarik tak jauh dari rumah hemmmm nampaknya asik juga nih. Belum sempat melamun jauh istri tiba tiba saja membuyarkan lamunan itu dengan pertanyaan “nah mau kemana besok??” sontak saja jawaban yang keluar : ajak bunda jalan jalan. Huahahaha langsung rubah padahal cuma dikagetkan sekejap saja. Reruting rute yang nyaman untuk berdua nah akhirnya kepikiran di daerah puncak saja sekalian sunmori (Sunday morning ride). Oke berarti perlu istrahat cukup karna jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari.
Sudah seperti biasanya istri tercinta yang membangunkan untuk sholat subuh dan menagih janji makan jagung bakar dipuncak, lepas ibadah 2 rakaat pun kami bersiap untuk berangkat dan menitipkan putra semata wayang kami kepada neneknya.
Perjalanan menuju puncak kami lewat jalur santai dari rumah melewati ceger dan masuk bantarkemang kemudian bendungan katulampa dan muncul di mes Bank Danamond Gadog. Singkat tidak lebih dari 20 menit saja. Dan seperti yang kalian tau jalur puncak yang rawan macet dipagi hari tampak lenggang kali ini, mungkin karna masih pagi.



Sampai lah pada tujuan awal kami makan jagung bakar tapi rasanya lebih enak coklat pasan resort Puncak Pass dan pancakenya, arah tujuanpun dirubah menuju sebuah resort yang cukup ternama ini. Tapi sesampainya disana rupanya restorant ini dipenuhi sesak oleh para member dari MBCI ( motor besar club Indonesia ) chapter Bogor, dan tempat yang tersisa adalah dilantai bawah ( kebetulan saya kurang suka disini karna pemandanganya tertutup )dan lagi pagi ini sangat cerah jadi sayang kalo tidak dapat area terbukanya. Akhirnya saya hanya titip salam saja kepada Chefnya karna janji kalo lewat puncak mampir ke resto ini.
Tak habis akal saya mengajak istri main ke telaga warna yang letaknya persis di balik tebing restaurant ini.
Jangan lupa foto suasan pagi itu


Cukup 5 menit kami sudah sampai di telaga warna dengan membayar Rp.5.000,- / orangnya untuk masuk kawasan ini dan lepas gerbang tiket sudah Nampak telaga ini.
Disini kami dapat mendengarkan suara hewan hewan dan melihat burung serta monyet yang dengan bebasnya bermain disini, ada juga rakit dan villa yang bisa disewakan. Untuk rakit kami tak tertarik untuk menyewanya xixixixi dan villa sedang tahap finising jadi belum bisa di sewa.
Fasilitas yang adapun cukup baik dirawat, selin itu adapula :

·         Area untuk outbond
·         Flying Fox (Rp.15.000,-)
·         Foto lagsung jadi
·         Track alam
·         Shelter
·         Pos jaga
·         Pusat informasi
·         Menara pengintai setinggi 13,5 meter untuk mengamati burung.

Harga tiket

Hijau

Flying fox

Vila sisi telaga

Terbang melewati telaga

Kopi Ini terasa nikmat sekali
Rakit


Dan tak terasa sudah berjam jam kami habiskan waktu disini, berhubung kami janji ajak main sikecil maka kita sepakat untuk pulang apalagi cuaca mendung dan rintik hujan. Lalulintas lancer hanya sedikit penumpukan di pasar Cisarua saja dan sisanya lenggang, tapi saya putuskan untuk lewat jalur bukit pelagi tapi masuk lagi lewat jalur kampung dan melewati jalan jalan light off road.

Jam 11 sampailah kami dirumah dan disambut tawa si kecil dan sisanya Family time.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar