Bismillahirrahmanirrahim
Malam itu tanggal 7 Febuari hujan
melanda bogor sedari pagi hingga larut malam, ditemenai pertandingan antara
Atletico dan Real Madrid sambil menikmati sisa sisa kopi dalam cangkir, lamunan
ini merencanakan half day trip ( seperti biasanya ) daerah sekitar bogor
kebetulan ada sebuah gua yang menarik tak jauh dari rumah hemmmm nampaknya asik
juga nih. Belum sempat melamun jauh istri tiba tiba saja membuyarkan lamunan
itu dengan pertanyaan “nah mau kemana besok??” sontak saja jawaban yang keluar :
ajak bunda jalan jalan. Huahahaha langsung rubah padahal cuma dikagetkan sekejap
saja. Reruting rute yang nyaman untuk berdua nah akhirnya kepikiran di daerah
puncak saja sekalian sunmori (Sunday morning ride). Oke berarti perlu istrahat
cukup karna jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari.
Sudah seperti biasanya istri
tercinta yang membangunkan untuk sholat subuh dan menagih janji makan jagung
bakar dipuncak, lepas ibadah 2 rakaat pun kami bersiap untuk berangkat dan
menitipkan putra semata wayang kami kepada neneknya.
Perjalanan menuju puncak kami
lewat jalur santai dari rumah melewati ceger dan masuk bantarkemang kemudian
bendungan katulampa dan muncul di mes Bank Danamond Gadog. Singkat tidak lebih
dari 20 menit saja. Dan seperti yang kalian tau jalur puncak yang rawan macet dipagi
hari tampak lenggang kali ini, mungkin karna masih pagi.
Sampai lah pada tujuan awal kami
makan jagung bakar tapi rasanya lebih enak coklat pasan resort Puncak Pass dan
pancakenya, arah tujuanpun dirubah menuju sebuah resort yang cukup ternama ini.
Tapi sesampainya disana rupanya restorant ini dipenuhi sesak oleh para member
dari MBCI ( motor besar club Indonesia ) chapter Bogor, dan tempat yang tersisa
adalah dilantai bawah ( kebetulan saya kurang suka disini karna pemandanganya
tertutup )dan lagi pagi ini sangat cerah jadi sayang kalo tidak dapat area
terbukanya. Akhirnya saya hanya titip salam saja kepada Chefnya karna janji
kalo lewat puncak mampir ke resto ini.
Tak habis akal saya mengajak
istri main ke telaga warna yang letaknya persis di balik tebing restaurant ini.
Jangan lupa foto suasan pagi itu
Cukup 5 menit kami sudah sampai
di telaga warna dengan membayar Rp.5.000,- / orangnya untuk masuk kawasan ini
dan lepas gerbang tiket sudah Nampak telaga ini.
Disini kami dapat mendengarkan
suara hewan hewan dan melihat burung serta monyet yang dengan bebasnya bermain
disini, ada juga rakit dan villa yang bisa disewakan. Untuk rakit kami tak
tertarik untuk menyewanya xixixixi dan villa sedang tahap finising jadi belum
bisa di sewa.
Fasilitas yang adapun cukup baik
dirawat, selin itu adapula :
·
Area untuk outbond
·
Flying Fox (Rp.15.000,-)
·
Foto lagsung jadi
·
Track alam
·
Shelter
·
Pos jaga
·
Pusat informasi
·
Menara pengintai setinggi 13,5
meter untuk mengamati burung.
Harga tiket
Hijau
Flying fox
Vila sisi telaga
Terbang melewati telaga
Kopi Ini terasa nikmat sekali
Rakit
Dan tak terasa sudah berjam jam
kami habiskan waktu disini, berhubung kami janji ajak main sikecil maka kita
sepakat untuk pulang apalagi cuaca mendung dan rintik hujan. Lalulintas lancer hanya
sedikit penumpukan di pasar Cisarua saja dan sisanya lenggang, tapi saya
putuskan untuk lewat jalur bukit pelagi tapi masuk lagi lewat jalur kampung dan
melewati jalan jalan light off road.
Jam 11 sampailah kami dirumah dan
disambut tawa si kecil dan sisanya Family time.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar