Minggu, 29 Maret 2015

Bukit Belakang Rumah



Judulnya saja bukit belakang rumah artinya jaraknya tidak jauh dari rumah tinggal saya berada di daerah Pomad – Ciluar – Bogor. Bukit nya sendiri di bukit pelangi.

Pagi itu rencananya mau ngadem di sebuah air terjun yang nama pastinya masih lupa dan air terjun ini sangat alami karena info yang di dapat dari perjalanan saya dulu tidak ada orang yang niat wisata kesana dan tidak ada tiket masuk. Sebuah tanda bahwa belum dikelolanya tempat tersebut serta menandakan kondisi jalan pasti amburadul. Yah rencananya berangkat sendiri tapi sebelumnya sempat posting soal rencana berangkat HDT ( half day trip ) di facebook. Dan ternyata teman dari bekasi TJ ( tio Jonggol ) langsung japri via whats up, TJ dan saya pernah mencoba jalur ini dan gagal total saat itu karena hujan dan tidak diperbolehkan oleh satpam penunggu rumah Pak Prabowo, dikarenakan jalur yang kita lalui harus melipir rumah beliauw dan masih musim kampanye.

Setelah hampir jam 2 siang ( jam pulang kantor ) saya pun bersiap siap dan menuju parkiran untuk chek kondisi si charming dan Alhamdullilah aman sentosa, ketika saya sedang sibuk chek up si Charming seorang teman menanyakan mau kemana tujuan saya dan tanpa basa basi saya pun mengajaknya dan dia pun mengiyakan ajakan saya.

Langsung gas full menuju lokasi dengan Enda (kumis) karna khawatir TJ sudah menunggu lama, riding dengan kumis mah banyakan gasnya daripada rem, maklum orang ini saya kenal dari tahun 2007 dan merupakan pembalap 17- Agustusan. Sudah banyak jam yang saya lalui bersama dia. Alhasil waktu yang kami tempuh tidak sampai 20 menit sudah di bukit pelangi dan TJ pun belum sampai WA yang saya baca bahwa dia masih nyasar di Jonggol padahal namanya TJ ( Tio Jonggol ).
Setelah 30 menit akhirnya sampai juga si TJ yang langsung menanyakan toilet, kebelet rupanya dia setelah nyasar ke Jonggol. Setelah membeli ransum diwarung tempat kami bertemu TJ perjalanan kami lanjutkan dengan tujuan Pondok Pemburu, tapi sayang sekali di tengah jalan hujan turun dan memaksa kami untuk berteduh, sempat terjadi diskusi disini soal akan dilanjutkan atau tidak perjalanan kami karena kondisi jalan penuh dengan air layaknya sebuah solokan. Apabila dicancel maka alternatifnya jalur belakang puncak. Dan sesat saja hujan besar turun dan kami langsung gas menuju pondok pembur.

Menanti TJ sampil Ngopi dan merokok

Akhirnya TJ nonggol setelah 30 menit

Nah jalur Ai Solokan, pembukaan jalurnya

TJ pun kelelahan






Tulisan di papan yang bikin greget :: harimau haus darah ::


Pondok kosong yang nampaknya difungsikan sebagai Shelter kayaknya.

Asli ini super licin jalannya



Untung bawa tali webbing


Jalur yang masih misteri membuat kami melanjutkan perjalanan karna waktu hampir Magrib. Dan ada sedikit hal aneh bahwa kami sempat meilhat sebuah perkampungan dengan kegiatan warganya dari atas bukit sampai kami menuju kesana yang ada hanyalah hutan dengan pohon pohon yang menjulang tinggi. Makanya lebih baik balik kanan saja menuju bukit pelanggi untuk sekedar istrahat dan makan indomi dan kopi senja itu. Sampai akhirnya di grup WA Mahda duta mengajak makan nasi liwet dirumah Abi Jawing dan Umi Kika. namanya jakan makan mah jangan ditolak, namanya juga parasit.

Jalur kenapa milih pulang balik kanan. karna jalan sudah seperti sungai jikalau hujan kayaknya.


Sayang burem

narsisme




Jalan potong menuju bukit pelangi





Ngopi santai

Akhir dari sebuah Piknik Asik adalah bercengkrama dengan para sahabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar