Judulnya saja bukit belakang
rumah artinya jaraknya tidak jauh dari rumah tinggal saya berada di daerah
Pomad – Ciluar – Bogor. Bukit nya sendiri di bukit pelangi.
Pagi itu rencananya mau ngadem di
sebuah air terjun yang nama pastinya masih lupa dan air terjun ini sangat alami
karena info yang di dapat dari perjalanan saya dulu tidak ada orang yang niat
wisata kesana dan tidak ada tiket masuk. Sebuah tanda bahwa belum dikelolanya
tempat tersebut serta menandakan kondisi jalan pasti amburadul. Yah rencananya
berangkat sendiri tapi sebelumnya sempat posting soal rencana berangkat HDT (
half day trip ) di facebook. Dan ternyata teman dari bekasi TJ ( tio Jonggol )
langsung japri via whats up, TJ dan saya pernah mencoba jalur ini dan gagal total
saat itu karena hujan dan tidak diperbolehkan oleh satpam penunggu rumah Pak
Prabowo, dikarenakan jalur yang kita lalui harus melipir rumah beliauw dan masih
musim kampanye.
Setelah hampir jam 2 siang ( jam
pulang kantor ) saya pun bersiap siap dan menuju parkiran untuk chek kondisi si
charming dan Alhamdullilah aman sentosa, ketika saya sedang sibuk chek up si Charming seorang teman menanyakan mau kemana tujuan saya dan tanpa basa basi saya pun mengajaknya dan dia pun mengiyakan ajakan saya.
Langsung gas full menuju lokasi
dengan Enda (kumis) karna khawatir TJ sudah menunggu lama, riding dengan kumis mah
banyakan gasnya daripada rem, maklum orang ini saya kenal dari tahun 2007 dan
merupakan pembalap 17- Agustusan. Sudah banyak jam yang saya lalui bersama dia.
Alhasil waktu yang kami tempuh tidak sampai 20 menit sudah di bukit pelangi dan
TJ pun belum sampai WA yang saya baca bahwa dia masih nyasar di Jonggol padahal
namanya TJ ( Tio Jonggol ).
Setelah 30 menit akhirnya sampai
juga si TJ yang langsung menanyakan toilet, kebelet rupanya dia setelah nyasar
ke Jonggol. Setelah membeli ransum diwarung tempat kami bertemu TJ perjalanan
kami lanjutkan dengan tujuan Pondok Pemburu, tapi sayang sekali di tengah jalan
hujan turun dan memaksa kami untuk berteduh, sempat terjadi diskusi disini soal
akan dilanjutkan atau tidak perjalanan kami karena kondisi jalan penuh dengan
air layaknya sebuah solokan. Apabila dicancel maka alternatifnya jalur belakang
puncak. Dan sesat saja hujan besar turun dan kami langsung gas menuju pondok
pembur.
Menanti TJ sampil Ngopi dan merokok
Akhirnya TJ nonggol setelah 30 menit
Nah jalur Ai Solokan, pembukaan jalurnya
TJ pun kelelahan
Tulisan di papan yang bikin greget :: harimau haus darah ::
Pondok kosong yang nampaknya difungsikan sebagai Shelter kayaknya.
Asli ini super licin jalannya
Untung bawa tali webbing
Jalur yang masih misteri membuat
kami melanjutkan perjalanan karna waktu hampir Magrib. Dan ada sedikit hal aneh
bahwa kami sempat meilhat sebuah perkampungan dengan kegiatan warganya dari
atas bukit sampai kami menuju kesana yang ada hanyalah hutan dengan pohon pohon
yang menjulang tinggi. Makanya lebih baik balik kanan saja menuju bukit
pelanggi untuk sekedar istrahat dan makan indomi dan kopi senja itu. Sampai akhirnya
di grup WA Mahda duta mengajak makan nasi liwet dirumah Abi Jawing dan Umi Kika.
namanya jakan makan mah jangan ditolak, namanya juga parasit.
Jalur kenapa milih pulang balik kanan. karna jalan sudah seperti sungai jikalau hujan kayaknya.
Sayang burem
narsisme
Jalan potong menuju bukit pelangi
Ngopi santai
Akhir dari sebuah Piknik Asik adalah bercengkrama dengan para sahabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar