Minggu, 05 Oktober 2014

SEKOLAH SAJA SUSAH!!!

Perjalanan kali ini menuju sebuah desa, desa dimana pendidikan merupakan harga yang mahal untuk mereka. Padahal pendidikan dijamin oleh Negara Indonesia tercinta ini. Pentingnya pendidikan selain untuk mecerdaskan kehidupan bangsa, untuk memajukan hak asasi manusia di Indonesia, pendidikan juga menjadi alat yang penting untuk memajukan pengetahuan, serta harkat dan martabat bangsa Indonesia. Selain pendidikan sebagai suatu hak yang diberikan berdasarkan konstitusi, pendidikan juga menjadi suatu kewajiban yang diberikan oleh negara kepada rakyatnya. Bahkan ada pasalnya yaitu di UUD 45 Pasal 31 ayat (2) “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”.


Halah sayangnya itu hanya di UUD tapi implementasinya tidak terlihat disini.

Perjalanan dimulai pada sabtu dini hari pada tanggal 27 September 2014. Tempat kumpul ditetapkan dibengkel Aris Jawa daerah kali malang, berhubung si Charming sedang di opname disana maka perjalanan dari rumah ke bengkel harus pake si x-ride dulu dah. Jalur rumah ke bengkel Aris masih ramai lancar walaupun jam 1 pagi, jarak yang ditempuh memakan waktu 45 menit. Sesampainya disana ternyata Iwan dan Aris masih bongkar bongkar aja dan para sahabat yang sedang tertidur ada Deddy, Duta dan Kanif, tak lama kemudian datang Anwar dan Ori Wadjo tinggal menunggu Sigit dan Yazid yang confirm untuk berangkat. Tak lama setelah berkumpul kita diskusi tentang rute maka disepakati kita lewat jalur Bekasi  - Purwakarta menuju Cimahinya dan berangkat pada pukul 3 pagi. *rutenya lebih jelas bisa di liat disini: rute perjalanan Jadinya Sigit dan Yazid akan langsung berangkat dari Bogor dan janjian di Kota baru Padalarang.
Tidak butuh waktu lama untuk menyesuaikan posisi riding si charming untuk berpiknik ria kali ini perjalanan menuju Purwakarta didominasi jalur lurus yang berkepanjangan sesekali kami menarik gas kuda besi kami dengan kecepatan maksimal. 
Tidak ada yang istimewa dijalur tersebut selain debu dan asap yang masih pekat walaupun kondisi malam / dini hari. Laju roda kuda besi kami dihentikan dengan berkumandanganya azan subuh pada saat itu dan sudah kewajiban kita sebagai muslim untuk laporan dulu.
Dan dipilihlah pom bensin yang berada di dekat bundaran Jati Luhur, sambil membahas riding kita dari bengkel kesini up date status dulu di FB dan kang Yudi Permana yang rumahnya tidak jauh dari situ sempat menawarkan untuk mampir, tapi tawaran baiknya terpaksa kami tolak dikarenakan jadwal kami semua sudah berantakan, karna sesungguhnya kami semua ingin menghindari Cimahi dari kemacetan dan melewatinya di waktu subuh, tapi apalah daya jam 6 saja kami masih di Jati Luhur. Ada hikmahnya memasuki jalanan berliku menuju padalarang kondisi terang sehingga bisa menikmati tikungan dengan lebih more speed. 
Sesampainya di Kota Baru ternyata rombongan terpisah menjadi 3 bagian, saya yang menjadi pimpinan rombongan menunggu yang lain di chek point dengan Sigit dan Yazid. Sambil nunggu pesen kopi dan makan bubur tapi yang paling penting minum jamu dulu xixixixixixi.

Setelah semuanya kumpul kami melanjutkan perjalanan kearah ciwidey melewati cimahi jalanan ramai lancar juga sampai melewati kantor pemerintahan cimahi jalan terasa sangat lengang dan udara berubah menjadi dingin dikarenakan sudah memasuki pegunungan. 



Tak lupa sebelum memasuki ciwidey kami mengisi bahan bakar kendaraan kami masing-masing karena jalur menuju cisaranten masih misteri bagi kami semua.
Perjalanan kami lanjutkan hingga melewati situ patenggang dan mulai memasuki jalan offroad tanah merah, untungnya deddy mengingatkan kondisi ransum kami semu a sehingga diputuskan untuk putar balik ke sebuah warung makan pinggir jalan yang kami lewati hanya beberapa ratus meter. Ditempat ini para sahabat memaksimalkan istrahatnya, ada yang makan ada yang tidur dan ada yang menghubungi keluarga. karena sebetulnya jalur awal sudah tergambar bahwa jalan kering dan tandus serta berdebu itu disebabkan sudah lebih dari satu bulan tidak ada hujan info dari ibu si pemilik warung. Ehmmm santai aja apapun jalan didepan selama kita bersatu pasti bisa candaan yang terucap disela sela makan siang kami dan suasana kembali cair.




Hampir dua jam kita beristrahat di warung ini hingga puluhan motor trail datang untuk beristirahat diwarung si ibu, mereka terbagi dari tiga rombongan yang ternyata memiliki jalur berbeda dan candaan ala para penikmat “garuk tanah” membuat rombongan kami ikut terbawa suasana riang saat itu… beberapa anak trail menanyakan tujuan kami dan saya pun mengutarkan maksud dan tujuan kami dan tampak kerutan di dahi mereka yang menganggap kenekatan kita melewati jalur tersebut. Bahkan salah satu dari mereka sampai berkata kok nyasar dan kami berucap kami tidak nyasar kami memang niat.
Berbekal istrahat dan ransum yang kami bawa serta info dari para penggila garuk tanah perjalanan kami lanjutkan dan memang jalurnya terdiri dari 75% tanah 25%batu. Terlihat dahsyatnya jalur ini bila memasuki musim penghujan Nampak leveling tanah yang tak rata dan bekas cekungan ban jip. Perjalanan menuju SD Giri Asih lumayan lah menguras tenaga karena cuaca yang cukup terik hingga kami sampai pada sibidang tanah lapang dan terdapat warung. 











Cocok dah ini buat istrahat betapa tercenggangnya bahwa listrik disana sudah tidak ada sepanjang 1 minggu karena ada permasalahan dengan turbin ucap si teteh pemilik warung, Sebetulnuya ingin kami berjumpa dengan guru dan murid murid SD tapi infonya bahwa guru pun tak sanggup bayar ojek tuk berangkat secara penuh tiap minggunya ke sekolah, jadi hari sabtu adalah hari libur sedang hari jumat sering kali libur bilamana medan menuju lokasi dirasa sulit. Luar biasa masalah di desa ini. Sembari menggali informasi tentang SD Giri Asih yang ternyata hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari warung.
Gambar kondisi sekolah mereka saat ini


Selepas istrahat perjalanan kami lanjutkan dan melihat SD yang menampung 1 kecamatan ini… hem sungguh miris macam di pedalaman Kalimantan atau Sumatra saja lokasi SD ini. Padahal ini ada di Jawa Barat. Sebetulnya sudah ada perhatian dari bapak wakil gubernur Jawa Barat yang mana beliau menyumbang pembangunan 3 kelas untuk menggantikan 3 kelas yang lama. Untuk bahan akan disuplai ( suplai pun sering terlambat sehingga menghambat pengerjaan bangunan selama 4 bulan, karena para pekerja hanya membangun bilamana ada ketersediaan bahan dan jika bahan belum datang mereka melakukan aktifitas kesehariaannya yaitu bertani ) sementara para pekerja yang membangun merupakan warga setempat yang dengan suka rela membangun untuk kepentingan warga mereka sendiri. Jauh sebelum bantuan dari bapak Wagub para offroader sudah banyak membantu SD tersebut bahkan dari salah satu video dan blognya kami mendapat gambaran tentang lokasi tersebut. 
Sekolah yang sedang dibangun saat ini :


Setelah cukup untuk merangkum kondisi dilokasi kami berpamitan untuk melanjutkan ke Cikadu. Perjalanan terberat rasanya di episode kali ini





Bahkan sampai magrib pun kami masih terjebak disini *nggak tau juga nama tempatnya


Sampai akhirnya jam 8 kami semua keluar dari muara cikadu dan langsung melanjutkan ke pom bensin sebelah kanan ( lupa lagi nama tempatnya ) disini kami berdiskusi untuk bermalam di tempat penginapan mengingat medan yang kita lalui terasa sangat berat. Kami lanjutkan perjalanan kami dari pom bensin sambil mencari cari makan malam. Beruntung lah kami menemukan rumah makan yang sebetulnya sudah tutup tapi mau memasak untuk kami, lumayan lama menunggu makanan karena ayam dan tahunya baru digoreng terlihat muka muka kelelahan menanti santap malam kali ini sembari mencari info penginapan terdekat dan si pemilik toko menyarankan penginapan disebelah pom bensin Suka Nagara.
Ayam goreng dan tahu seharga Rp.22.000,- nett

Benaar saja tempat penginapan yang kami singgahi menawarkan harga yang relative murah seharga Rp. 80.000,- nett tanpa makan pagi dan perlengkapan mandi. Hanya disediakan kasur bersusun dan kamar mandi didalam. Yah pokonya pas lah untuk kantong kami, padahal di penginapan sebelah menawarkan harga yang lebih murah Rp.45.000,- tapi hanya tersedia 2 kamar sementara kami butuh 5 kamar dengan asumsi 2 orang perkamarnya.
Tak banyak aktifitas yang kami lakukan setibanya dipenginapan selain menurunkan barang bawaan kami dari motor. Bahkan banyak yang langsung tertidur pulas, tak nikmat rasanya jikalau langsung tidur mau tak mau harus mandi dulu karna ada kewajiban sholat Magrib dan Isha yang tadi tertunda di perjalanan. Selesai salam langsung ambil bantal dan tidur sampai Adzan Subuh berkumandang.
 Gambar kondisi kamar

Ketika semua sudah bangun tanpa komando para sahabat langsung menyeting barang bawaan di motor masing masing untuk segera meninggalkan penginapan karna ada rencana terselubung dari para pasukan purnawirawan…. Kwakakakak ngajak ke Pangrango mereka, sayang sekali Anwar, Duta dan Yazid tidak bisa ikut serta perjalanan kali ini kalo Anwar mau beli keramik, Yazid kecapean poll nah kalo Duta masih penganten baru (maklum baru 2 minggu nikah ).
Selepas mereka jalan mendahului kami ber tujuh terjadi obrolan dengan si penjaga villa tentang sebuah lokasi wisata yaitu Batu Ampar dan kebetulan si penjaga villa mengetahuinya, menurut beliau lokasinya sangat bagus dan asri maka kami putuskan untuk mengganti Pangrango yang sebetulnya sedari awal adalah tujuan kami.
poto dulu sebelum berangkat :


 Rombongan yang terdiri dari 7 kendaraan terpisah pisah dijalur menuju ke cianjur, saya Deddy dan Aris dirombongan pertama sementara Iwan dan Sigit ke dua Opa Ori dan Kanif ada dibelakang, luar biasanya mereka mampir dulu di toko duren dan membawakan kami oleh oleh duren untuk disantap.
 Setelah kumpul semua Sigit merasa tak sanggup melanjutkan perjalanan karna kondisi fisik yang lemah maka ia meminta izin untuk langsung pulang saja ( padahal bujangan dan ngakunya masih muda ) xixixixixi.... intinya bila mana kondisi dirasa tidak mampu maka baiknya jangan dipaksakan.

Akhirnya kita teruskan perjalanan menuju BATLEM ( batu lempeng ) yang konon katanya seperti perosotan yang terbuat dari batu alam yang masih alami.
Sayang sekali usaha menuju batlem sangat tidak memungkinkan dilalui dengan roda 2. Terlalu exstream dan waktupun sudah tidak bersahabat bagi kami. Sehingga kita putuskan untuk pulang melewati jalur Arca – cipamingkis – Citeureup karna menghindari puncak yang macet.
Tidak lupa bersantai di lokasi favorit bersantai di Cipamingkis.
 Sedikit gambaran jalurnya ke BETLEM







Lepas azan Magrib perjalanan kami lanjutkan dengan tujuan masing masing, yaitu : RUMAH xixixixi perjalanan dari Cipamingkis menuju Sentul jalan menurun dan di bumbui lubang lubang kecil dan tambalan dimana mana sehingga kontur jalan tidak rata. Ditambah lagi tanah yang amblas di bawah aspal sehingga jalan seperti bergelombang. Sampai akhirnya sampai lah di pertigaan citeurep dan saya memisahkan diri dari rombongan Iwan, Deddy, Ori, Kanif dan Aris.


Penghilang lelah, kelakuan si kanif

Dan akhirnya sampai rumah juga jam 20:15


Terimakasih untuk semua yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan kita kali ini mudah mudahan hasil dari kegiatan piknik ini bisa kami tuangkan dalam kegiatan bakti sosial yang rencananya akan di helat di akhir Oktober ini.




SALAM TANPA BATAS

















8 komentar:

  1. Balasan
    1. makasih om danu.... siap siap yah tgl 24-25-26 :-)

      Hapus
  2. mantab tam krus....ditunggu cerita selanjutnya

    BalasHapus
  3. Tengkiu atas sharingnya di Forum Bikepacker om...
    Sekitar 2005-2008 ane sering blusukan ke Cianjur Selatan, saat itu memang sangat tertinggal. Tapi ga sangka saat ini (6tahun kemudian) kondisinya masih tetap sama.
    Yahh, tapi ini memang typical "kehebatan" PemKab Cianjur & Pemprov jabar...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin tahun depan akan ada perubahan yang lebib baik. Berharap dan berdoa

      Hapus
  4. Luar biasa perjalanannya mas bro. Salam kenal sy dr balikpapan. Silahkan main2 ke blog sy di balikpapanbiker.blogspot.com

    BalasHapus