Daripada jadi sarang laba laba
ato tikus nih blog mending nulis lagi
Sudah lama ngak jalan jalan
dengan si Charming maka long weekend kali ini pun berharap bisa ngegas untuk
trip yang singkat saja di sekitaran Sentul. Peralatan dipersiapkan di pagi hari
karna short trip maka ngak perlu terlalu “heboh” cukup jas hujan saja karna
cuaca memang kurang bersahabat akhir akhir ini. Saking santainya bahkan kunci
kunci atau biasa disebut dengan toolkitss aja tidak dibawa dan protector juga
tidak dipakai karna keribetan.
Berhubung berangkat siang
sekitaran jam 11 maka target utama adalah makan siang, dan Charmingpun mulai
bergerak menuju ke Sentul. Tetapi karna belum punya tujuan malah sampai ke
Jonggol arahnya. Semakin lama perjalanan semakin tidak menentu karena lepas
dari Jonggol malah masuk Cianjur dan terus menuju Cirata. Ingin rasanya untuk
bersantai disalah satu rumah makan yang tampak nyaman dengan pemandangan waduk
Cirata, tapi sayang seribu sayang menu makannya adalah ikan tawar yang mana
sepesis ini tidak pernah saya makan lagi dalam 20 tahun terakhir.
Jalan menuju waduk Cirata sungguh
menggoda karna aspalnya yang keras sehingga memaksa Charming berdansa dengan
panasnya cuaca saat itu, sampai menemukan tempat istrahat untuk berfikir
selanjutnya akan kemana lagi.
Sambil melihat updatetan teman teman disosial media yang sedang melakukan perjalanan masing masing akhirnya tujuan akhir ketemu yaitu waduk jati luhur. Perjalanan menuju waduk Jatiluhur melewati waduk Cirata merupakan pengalaman pertama saya di jalur tersebut saking asiknya sampai lupa foto foto dan gas terus sampai di gerbang Jati Luhur dan diwajibkan membayar Rp.35.000,- ( 20.000 untuk Orang dan Rp.10.000 untuk motor) sambil bertanya ke pak satpam arah keluar jonggol pak satpam yang baik hati menunjukan arah dan menawarkan kenapa tidak ke dermaga terlebih dahulu? Saya jawab lain kali ( dan lain kali itu ternyata hari minggunya ) jalur menuju pintu keluar sungguh sangat mulus, hamparan beton dan rimbunnya pepohonan membuat riding kali ini terasa santai sekali sampai akhirnya saya berhenti disebuah warung diarah pintu keluar untuk menunaikan ibadah sholat.
Keasikan ngabisin pinggiran
Bendungannya ngak jelas
Menuju Jonggol
Lepas istrahat saya menuju jalur kea
rah jonggol dan melihat beberapa bangunan yang seperti pernah saya liat, dan
ternyata jalur ini pernah saya lewati ketika ada acara Nusantaride entah
kapannya lupa, yang jelas jalannya sudah hampir 70% beton sekarang. Benar saja
jalur keluarnya adalah di Cariu dan mudah saja bagi saya untuk menuju arah
pulang karna jalur sudah tidak asing lagi sehingga memerluka 2 jam perjalan
menuju rumah dari sebuah waduk terbesar di Indonesia (saat ini 2015).
Piss untuk kambing
Gunung nan jauh disana
yup hidup itu harus "dipaksa bahagia"
Menu istrhat
Senja di Cariu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar